pada saat ini perekonomian indonesia pada masa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah cukup lebih baik daripada sebelumnya sehingga derajat ekonomi di indonesia meningkat walaupun harganya juga meningkat. Kebijakan yang dilakukan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah mengurangi subsidi Negara
Indonesia,atau menaikkan harga Bahan Bahan Minyak(BBM),kebijakan bantuan
langsung tunai kepada rakyat miskin akan tetapi bantuan tersebut
diberhentikan sampai pada tangan rakyat atau masyarakat yang
membutuhkan,kebijakan menyalurkan bantuan dana BOS kepada sarana
pendidikan yang ada di Negara Indonesia.Akan tetapi pada pemerintahan
Susilo Bambang Yudhoyono dalam perekonomian Indonesia terdapat masalah
dalam kasus bank century yang sampai saat ini belum terselesaikan bahkan
sampai mengeluarkan biaya 93 miliar untuk menyelesaikan kasus bank
century ini.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam
briefing yang dilakukan di pesawat kepresidenan menuju Konferensi G-20
di Los Cabos, Meksiko mengatakan bahwa Indonesia adalah bangsa besar dan
harus berjiwa sebagai bangsa besar. “Jangan pernah takut atau tidak
percaya diri bahwa kita akan menjadi negara besar. Apa yang kita lakukan
selama ini kerja keras kita semua, rakyat Indonesia, bukanlah sesuatu
yang tanpa hasil,” ujar Presiden, Minggu (17/6).
Hal itu dikatakan SBY menanggapi sebagian elit Indonesia yang justru meragukan kekuatan dan kemampuan Indonesia untuk menjadi key player di dunia.SBY mengatakan, dunia sekarang ini terus memantau Indonesia sebagai negara yang siap mengambil peran di masa mendatang. "Beberapa capaian di atas dapat menjadi alasan mengapa kita pantas optimis," ungkapnya.
Zaenal A Budiyono, Direktur Eksekutif DCSC Indonesia menjelaskan bahwa pandangan pesimis terhadap masa depan Indonesia sama sekali tak berdasar. Itu semua hanya jargon yang dibangun kelompok yang berseberangan secara politik dengan SBY. “Benar bahwa kita masih memiliki pekerjaan rumah, seperti konflik agama, pemberantasan korupsi dan birokrasi kompleks. Namun harus diingat, kita juga mencatatkan rapor biru di sejumlah bidang seperti demokratisasi, lapangan kerja, menurunnya kemiskinan dan peningkatan peran diplomasi,” ujar Zaenal terpisah.
Zaenal melanjutkan bahwa penting bagi suatu bangsa untuk menemukan konsensus nasional yang salah satunya adalah kesamaan langkah dalam pembangunan bangsa dan semangat kebangsaan. "Dengan adanya kesamaan visi tersebut, maka dinamika antar elit tidak perlu sampai menggagalkan tujuan nasional kita. Bahasa gampangnya, silakan masing-masing bersaing secara sehat di alam demokrasi, tapi jangan menggunakan sampai melemahkan spirit rakyat untuk maju,” tutur Zaenal.
Hal itu dikatakan SBY menanggapi sebagian elit Indonesia yang justru meragukan kekuatan dan kemampuan Indonesia untuk menjadi key player di dunia.SBY mengatakan, dunia sekarang ini terus memantau Indonesia sebagai negara yang siap mengambil peran di masa mendatang. "Beberapa capaian di atas dapat menjadi alasan mengapa kita pantas optimis," ungkapnya.
Zaenal A Budiyono, Direktur Eksekutif DCSC Indonesia menjelaskan bahwa pandangan pesimis terhadap masa depan Indonesia sama sekali tak berdasar. Itu semua hanya jargon yang dibangun kelompok yang berseberangan secara politik dengan SBY. “Benar bahwa kita masih memiliki pekerjaan rumah, seperti konflik agama, pemberantasan korupsi dan birokrasi kompleks. Namun harus diingat, kita juga mencatatkan rapor biru di sejumlah bidang seperti demokratisasi, lapangan kerja, menurunnya kemiskinan dan peningkatan peran diplomasi,” ujar Zaenal terpisah.
Zaenal melanjutkan bahwa penting bagi suatu bangsa untuk menemukan konsensus nasional yang salah satunya adalah kesamaan langkah dalam pembangunan bangsa dan semangat kebangsaan. "Dengan adanya kesamaan visi tersebut, maka dinamika antar elit tidak perlu sampai menggagalkan tujuan nasional kita. Bahasa gampangnya, silakan masing-masing bersaing secara sehat di alam demokrasi, tapi jangan menggunakan sampai melemahkan spirit rakyat untuk maju,” tutur Zaenal.
jadi dapat disimpulkan bahwa Perekonomian Indonesia pada masa Susilo Bambang Yudhoyono adalah :
- meningkatnya kemiskinan di negara kita terhadap keadaan ekonomi yang sekarang karena melonjaknya harga
- masih banyak orang yang belum memiliki pendidikan, misalnya banyak anak yang terlantar di jalanan yang seharusnya tugas mereka belajar di sekolah
- kurangnya lapangan perkerjaan yang sehingga menimbulkan banyak orang yang pengangguran yang tidak sesuai dengan angkatan kerja
- meningkatnya korupsi di negara kita
- tapi di sisi positif nya perekonomian di indonesia menjadi meningkat daripada masa pemerintahan sebelumnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar