BAB 8 Harmonisasi Akuntansi Internasional
1. Perbedaan
harmonisasi dan standarisasi yang berlaku dalam standar akuntansi
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan
kompatibilitas (kesesuaian) praktek akuntansi dengan menentukan batasan –
batasan seberapa besar praktek – praktek tersebut dapat beragam. Standar
harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan
komparatibilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai
Negara.
Istilah harmonisasi dan standardisasi berbeda, standardisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Penerapan standar internasional di dalam akuntansi bersifat sukarela dan tergantung, untuk diterima, pada niat baik dari mereka yang menggunakan standar akuntansi. Situasi termudah akan muncul ketika suatu standar internasional hanya merupakan tiruan dari standar nasional. Ketika standar nasional dan internasional berbeda satu sama lain praktek yang ada dewasa ini adalah mengunggulkan standar nasional.
Istilah harmonisasi dan standardisasi berbeda, standardisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Penerapan standar internasional di dalam akuntansi bersifat sukarela dan tergantung, untuk diterima, pada niat baik dari mereka yang menggunakan standar akuntansi. Situasi termudah akan muncul ketika suatu standar internasional hanya merupakan tiruan dari standar nasional. Ketika standar nasional dan internasional berbeda satu sama lain praktek yang ada dewasa ini adalah mengunggulkan standar nasional.
Sedangkan untuk harmonisasi jauh lebih fleksibel
(luwes) dan terbuka, sehingga tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk
semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan
yang besar secara internasional dalam beberapa tahun terakhir. Jadi istilah
harmonisasi sebagai kebalikan dari standardisasi memilki arti sebuah
rekonsiliasi atas berbagai sudut pandang yang berbeda. Istilah ini lebih
bersifat sebagai pendekatan praktis dan mendamaikan daripada standardisasi,
terutama jika standardisasi berarti prosedur-prosedur yang dimiliki oleh satu
negara hendaknya diterapkan oleh semua negara yang lain. Harmonisasi menjadi
suatu bagian yang penting untuk menghasilkan komunikasi yang lebih baik atas
suatu informasi agar dapat diartikan dan dipahami secara internasional.
2. Pro
dan kontra harmonisasi standar akuntansi internasional
Keuntungan harmonisasi akuntansi
internasional :
· Pasar modal
menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
· Investor dapat
membuat keputusan investasi yang lebih baik, portfolio akan lebih beragam dan
risiko keuangan berkurang.
· Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
· Gagasan terbaik
yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Kritik atas standar internasional :
Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai
kritik. Pada awal tahun 1971 (sebelum pembentukan IASC), beberapa pihak
mengatakan bahwa penentuan standar internasional merupakan solusi yang terlalu
sederhana atas masalah yang rumit. Dinyatakan pula bahwa akuntansi, sebagai
ilmu sosial, telah memiliki fleksibilitas yang terbangun dengan sendiri di
dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang sangat
berbeda merupakan salah satu nilai terpenting yang dimilikinya.
Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar
internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus
merespons terhadap susunan tekanan nasional, social, politik, dan ekonomi yang
semakin meningkat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional
tambahan yang rumit dan berbiaya besar. Argumen terkait adalah perhatian
politik nasional sering kali berpengaruh terhadap standar akuntansi dan bahwa
pengaruh politik internasional tidak terhindari lagi akan menyebabkan kompromi
standar akuntansi.
3. Rekonsiliasi
dan pengakuan bersama (timbal balik) terhadap perbedaan standar akuntansi
Dua pendekatan lain yang diajukan sebagai solusi
yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi
laporan keuangan lintas batas :
· Rekonsiliasi.
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat
menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal,
tetapi harus menyediakanrekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang
penting (seperti laba bersih dan ekuitaspemegang saham) di negara asal dan di
negara dimana laporan keuangan dilaporkan.Sebagai contoh, Komisi Pasar Modal AS
(SEC). Rekonsiliasi berbiaya rendah bila dibandingkan dengan penyusunan laporan
keuangan lengkap berdasarkan prinsip akuntansi yang berbeda. Namun demikian rekonsiliasi
hanya menyajikan ringkasan dan bukan gambaran perusahaan yang utuh.
· Pengakuan
bersama / timbal balik / resiprositas
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di
luar negeri asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan
pada prinsip-prinsip Negara asal. Resiprositas tidak meningkatkan perbandingan
laporan keuangan lintas Negara dan dapat menimbulkan “lahan bermain yang tidak
seimbang” yang mana memungkinkan perusahan-perusahaan asing menerapkan standar
yang tidak terlalu ketat bila dibandingkan dengan yang diterapkan terhadap
perusahaan domestic.
Sebagai contoh, Bursa Efek London menerima laporan
keuangan berdasarkan GAAP AS untuk pelaporan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan asing. Sejalan dengan perdagangan modal maka hermonisasi
menjadi penting terhadap masalah-masalah yang terkait dengan isi dengan isi
laporan keuangan lintas Negara. Pendekatan dilakukan dengan cara rekonsiliasi,
dan pengakuan bersama. Dengan penyeragaman laporan keuangan yang lengkap berdasarkan
prinsip yang berbeda.
4. Organisasi
yang mempromosikan harmonisasi dan memiliki peran penting dalam penetapan
standar akuntansi internasional
Organisasi Internasional Pendorong Harmonisasi
Akuntansi
1. International
Accounting Standard Board (IASB).
2. Komisi
Uni Eropa (EU).
3. Organisasi
International Komisi Pasar Modal (IOSCO).
4. International
Federation of Accountant (IFAC).
5. Kelompok
kerja ahli pemerintah PBB dalam ISAR dan UNTACD.
6. Kelompok
kerja dalam OECD.
Sebagai tanggapan atas kebutuhan
harmonisasi standar akuntansi, berbagai upaya telah dilakukan oleh negara
kapitalis. Salah satunya adalah dengan dengan mendirikan International
Accounting Standard Committee(IASC) pada tahun 1973, yang sekarang berubah
nama menjadi International Accounting Standard Board (IASB).
Jumlah keanggotaan IASC sampai sekarang meliputi lebih dari 150 organisasi
profesi akuntansi yang berasal dari negara maju dan berkembang, termasuk
Indonesia. Tujuan IASC adalah
(1) merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi
sehubungan dengan
pelaporan keuangan dan mempromosikannya untuk bisa diterima secara luas di
seluruh dunia, serta
pelaporan keuangan dan mempromosikannya untuk bisa diterima secara luas di
seluruh dunia, serta
(2) bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi
standar dan
prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan.
prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan.
Sampai sekarang IASB telah mengeluarkan lebih dari
50 standar akuntansi. Meskipun IASB berhak untuk menetapkan dan mengeluarkan
standar akuntansi, badan tersebut tidak memiliki kekuatan hukum untuk
memaksakan penerapan standar akuntansi yang dihasilkan. IASC memiliki kelompok
konsultatif yang disebut IASC Consultative Group yang terdiri dari pihak-pihak
yang mewakili para pengguna laporan keuangan, pembuat laporan keuangan,
lembaga-lembaga pembuat standar, dan pengamat dari organisasi antar-pemerintah.
Kelompok ini bertemu secara teratur untuk membicarakan kebijakan, prinsip dan
hal-hal yang berkaitan dengan peranan IASC.
Pembentukan IASC merupakan salah satu usaha
harmonisasi standar
akuntansi yaitu untuk membuat perbedaan-perbedaan antar standar akuntansi di
berbagai negara menjadi semakin kecil. Harmonisasi ini tidak harus menghilangkan
standar akuntansi yang berlaku di setiap negara dan juga tidak menutup
kemungkinan bahwa standar akuntansi internasional yang disusun oleh IASC
diadopsi menjadi standar akuntansi nasional suatu negara.
akuntansi yaitu untuk membuat perbedaan-perbedaan antar standar akuntansi di
berbagai negara menjadi semakin kecil. Harmonisasi ini tidak harus menghilangkan
standar akuntansi yang berlaku di setiap negara dan juga tidak menutup
kemungkinan bahwa standar akuntansi internasional yang disusun oleh IASC
diadopsi menjadi standar akuntansi nasional suatu negara.
Konvergensi IFRS
Dunia akuntansi saat ini masih disibukkan dengan
adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar Akuntansi Keuangan
Internasional IFRS. Hampir semua negara di dunia beralih ke standar tersebut,
termasuk Indonesia . Isu hangat tentang harmonisasi standar akuntansi
international berhubungan dengan globalisasi dalam dunia bisnis yang terjadi
saat ini. Globalisasi bisnis tampak dari kegiatan perdagangan antar negara yang
mengakibatkan munculnya perusahaan multi nasional. Hal ini mengakibatkan pula
timbulnya kebutuhan harmonisasi akan suatu standar akuntansi yang berlaku
secara luas di seluruh dunia. IASC ( International Accounting Standard Commite)
sebagi lembaga yang bertujuan merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi
sehubungan dengan pelaporan keuangan dan mempromosikan untuk bisa diterima
secara luas di seluruh dunia, serta bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi
standard dan prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan.
International Accounting Standards,
yang lebih dikenal sebagai International Financial Reporting Standards(IFRS),
merupakan standar tunggal pelaporan akuntansi yang memberikan penekanan pada
penilaian (revaluation) profesional dengan disclosures yang
jelas dan transparan mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga
mencapai kesimpulan tertentu. Standar ini muncul akibat tuntutan globalisasi
yang mengharuskan para pelaku bisnis di suatu Negara ikut serta dalam bisnis
lintas negara. Untuk itu diperlukan suatu standar internasional yang berlaku
sama di semua Negara untuk memudahkan proses rekonsiliasi bisnis. Perbedaan
utama standar internasional ini dengan standar yang berlaku di Indonesia
terletak pada penerapan revaluation model, yaitu kemungkinkan
penilaian aktiva menggunakan nilai wajar, sehingga laporan keuangan disajikan
dengan basis ‘true and fair‘.
Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan
dan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksud
dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang:
Transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan
sepanjang periode yang disajikan.
Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi
yang berdasarkan pada IFRS.
Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi
manfaat untuk para pengguna.
5. Pendekatan
baru Uni Eropa dan mengaitkannya dengan integrasi pasar keuangan Eropa
Komisi mengumumkan bahwa EU perlu untuk bergerak
secara tepat dengan maksud untuk memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan
yang sedang berupaya untuk melakukan pencatatan di Amerika Serikat dan
pasar-pasar dunia lainnya akan tetap dapat bertahan dalam kerangka dasar akuntansi
EU. EC juga menekankan agar EU memperkuat komitmennya terhadap proses penentuan
standar internasional, yang menawarkan solusi paling efisien dan cepat untuk
masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang beroperasi dalam skala
internasional.
Pada tahun 2000, EC mengadopsi strategi pelaporan
keuangan yang baru. Hal yang menarik dari strategi ini adalah usulan aturan
bahwa seluruh perusahaan EU yang tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk
bank, perusahaan asuransi dan SME (perusahaan berukuran kecil dan menengah),
menyusun akun-akun konsolidais sesuai dengan IFRS.
BAB 9 Analisis Laporan Keuangan Internasional
1. Kesulitan-kesulitan
analisis strategi bisnis internasional dan strategi dasar untuk pengumpulan
informasi
a. Ketersediaan informasi
Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di
beberapa Negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro
ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak
Negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda.
Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara
berkembang. Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan
dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka
dan secara suka rela beralih prinsip akuntansi yang diakui secara global
seperti standar pelaporan keuangan internasional.
b. Rekomendasi untuk
melakukan analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan
analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi
sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim
setempat dan bagaimana industry dan perusahaan sesungguhnya beroperasi,
khususnta di Negara-negara pasar berkembang.
2. Langkah-langkah
analisis akuntansi
Tujuan
analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejarah mana hasil yang dilaporkan
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analisis perlu untuk
mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan
ruang lingkup fleksibelitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer perusahaan
diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbanan yang terkait dengan akuntansi,
karena merekalah yang tahu lebih banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan
perusahaan. Laba yang dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar evaluasi
kinerja manajemen mereka.
Langkah-langkah dalam melakukan evaluasi kualitas akuntansi suatu perusahaan:
a) Identifikasikan
kebijakan akuntansi utama
b) Analisis
fleksibilitas akuntansi
c) Evaluasi strategi
akuntansi
d) Evaluasi kualitas
pengungkapan
e) Indentifikasi
potensi terjadinya masalah.
f) Buatlah
penyesuaian atas distorsi akuntansi
3. Pengaruh
analisis akuntansi terhadap akuntansi antar Negara dan kesulitannya dalam
memperoleh informasi yang diperlukan
Analisis keuangan mencakup berbagai wilayah
yuridiksi. Sebagai contoh seorang analisis mungkin beberapa kali melakukan
studi terhadap sebuah perusahaan yang berada di luar Negara asalnya atau
membandingkan perusahaan yang berasal dari dua Negara atau lebih. Sejumlah
Negara yang memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi,
kualitas pengungkapan, system hukum dan undang-undang, sifat dan ruang lingkup
resiko usaha dan cara untuk menjalankan usaha. Perbedaan ini berarti analisis
yang sangat efektif di satu wilayah menjadi kurang efektif di wilayah lain.
Para analisis juga sering menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi
yang kredibel. Di kebanyakan Negara pasar yang berkembang, para analisis
keuangan sering memiliki tingkat keyakinan atau keandalan yang terbatas.
Dalam memperoleh data akuntansi internasional
terdapat beberapa kesulitan, anatara lain :
a. Penyesuaian depresiasi
beban depresiasi akan mempengaruhi keuntungan, maka perlu diperhatikan umur
dari fungsi aktiva yang harus diputuskan manajemen.
b. Penyesuaian persediaan
LIFO dan FIFO persediaan harus dikonversikan dalam metode FIFO
c. Cadangan, adalah kemampuan
perusahaan untuk membayar atau menutup pengeluaran untuk menghapus beban
d. Reformulasi laporan keuangan
penyesuaian dari beberapa perubahan setelah adanya beberapa perhitungan.
4. Mekanisme
untuk mengatasi perbedaan prinsip akuntansi antar Negara
Dalam mengatasi perbedaan prinsip akuntansi antar
Negara dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, seperti :
a. Beberapa analis menyajikan
ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara
internasional atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
b. Beberapa yang lain
mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok
Negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan yang
berlokasi di Negara-negara tersebut,
5. Kesulitan
dan kelemahan dalam analisis laporan keuangan internasional
a. Akses informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh
dunia teleh tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber
informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui world wide
web (www). Perusahaan di dunia saat ini memiliki situs web dan laporan
tahunanan tersedia secara Cuma-Cuma dan berbagai sumber lainnya.
b. Ketepatan waktu informasi
Ketepatan laporan keuangan, laporan tahunan, laporan
kepada pihak regulator berbeda-beda tiap Negara.
c. Hambatan bahasa dan
teknologi
d. Masalah mata uang asing
e. Perbedaan dalam jenis dan
format laporan keuangan
6. Penggunaan
www untuk memperoleh informasi penelitian perusahaan
· Mayoritas
perusahaan Web site tersendiri dan mayoritas memanfaatkan homepage mereka untuk
menginformasikan informasi keuangan terutama laporan keuangan pokok yaitu
neraca dan laba rugi. Tidak banyak, kurang dari 40% perusahaan yang memberikan
informasi keuangan tambahan (catatan atas laporan keuangan, pendapat auditor
dan analisis manajemen).
· Mayoritas
perusahaannya memberikan duplikasi informasi atau sebagian dari informasi hard
copy laporan historis yang diubah dalam bentuk hyperttext atau format pdf.
· Tidak
banyak perusahaan yang benar-benar memanfaatkan fitur internet secara optimal.
Hal ini terbukti dari 10% dari perusahaan sampel yang menampaikan informasi
mengenai pergerakan saham. Disamping itu, meskipun mayoritas home page
menampilkan press release, tetapi kurang dari 35 % yang melakukan update atas
informasi yang ditampilkan.
BAB 10 Perencanaan dan Kendali Manajemen
1. Empat
dimensi dalam pembuatan model bisnis
Survei terbaru menemukan bahwa akuntan manajemen
menghabiskan lebih banyak waktu dalam masalah perencanaan strategis
dibandingkan dengan masa sebelumnya. Penentuan model usaha merupakan gambaran
besar, dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis
jangka panjang suatu perusahaan. Hal ini mencakup empat dimensi utama :
1. Mengidentifikasikan faktor-faktor utama
yang relevan terhadap kemajuan perusahaan di masa depan.
2. Merumuskan teknik yang memadai untuk
meramalkan perkembangan masa depan dan menganalisis kemampuan perusahaan untuk
menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan tersebut.
3. Mengembangkan sumber-sumber data untuk
menditkung pilihan-pilihan strategis.
4. Mentranslasikan pilihan-pilihan tertentu
menjadi serangkaian tindakan yang spesifik.
2. Perbedaan
antara konsep biaya standard dan kaizen
Sistem penentuan biaya standar mencoba untuk
meminimalkan varians antara biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual.
Penentuan biaya kaizen menekankan untuk melakukan apa ynag diperlukan untuk
mencapai tingkatan kinerja yang diinginkan dalam kondisi pasar yang kompetitif.
Konsep Biaya Standar
|
Konsep Biaya Kaizen
|
Pengendalian biaya
|
Pengurangan biaya
|
Diterapkan pada kondisi manufaktur yang ada
|
Diterapkan pada perbaikan manufaktur secara terus-menerus
|
Tujuan : kesesuaian dengan standar
|
Tujuan : mencapai target pengurangan biaya
|
Standar ditentukan tiap tahun
|
pengurangan biaya ditentukan setiap bulan
|
Analisis variabs didasarkan pada aktual vs standar
|
Analisis varians didasarkan pada pengurangan biaya secara
konstan
|
Melakukan investigasi apabila standar tidak terpenuhi
|
Melakukan investigasi jika target biaya tida tercapai
|
3. Mengukur
perkiraan kembalian investasi luar negeri
Seorang manajer harus menentukan tingkat
pengembalian yang relevan untk mengalisis kesempatan investasi asing. Namun,
tingkat pengembalian yang relevan merupakan masalah sudut pandang: proyek luar
negeri atau induk perusahaan. Pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat
berbeda secara signifikan karena beberapa hal:
· pembatasan oleh
pemerintah atas repatriasi laba dan modal
· biaya izin, royalt,
dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan
beban bagi anak perusahaan
· perbedaan laju
inflasi nasional
· perubahan kurs
valuta asing
· perbedaan pajak
Manajer keuangan harus memenuhi banyak tujuan dengan
memberikan respons kepada kelompok investor dan noninvestor di organisasi dan
di lingkungannya. Jika siatu investasi asing tidak menjanjikan pengembalian
yang telah disesuaikan resiko yang nilainya lebih dari pengembalian yang diperoleh
pesaing local, maka pemegang saham induk perusahaan akan lebih baik untuk
berinvestasi langsung di perusahaan local. Bagi manajer perusahaan
multinasional, mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi asing merupakan hal
yang cukup menantang. Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan
dan pengalaman antipasti penagihan. Beban operasi dan pajak local juga
sama-sama diramalkan
4. Proses
perhitungan biaya modal perusahaan multinasional
Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan menggunakan
model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat harus
dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal
perusahaan sebagai tingkat diskontonya, dengan demikian suatu proyek harus
menghasilkan pengembalian yang setidaknya sama dengan biaya modal perusahaan
agar dapat diterima. Tingkat patokan (hurdle rate) ini berkaitan dengan
proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan sebagai berikut.
Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah
perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitas dapat dihitung dengan beberapa
cara. Satu metode yang populer menggabungkan ekspektasi pengembalian dividen
dengan ekspektasi tingkat pertumbuhan dividen. Dengan mengasumsikan Di =
ekspektasi dividen per lembar saham pada akhir periode. Po = harga pasar kini
saham pada awal periode dan g = ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen,
biaya ekuitas, Ke dihitung sebagai berikut Ke = Di/Po + g. Meskipun modal untuk
mengukur harga kini saham, di kebanyakan negara di mana saham-saham perusahaan
multinasional tercatat, seringkali cukup sukar untuk mengukur Di dan g.
Pertama-tama karena Di merupakan ekspektasi. Ekspektasi dividen tergantung pada
arus kas operasi perusahaan secara keseluruhan. Pengukur arus kas ini diperumit
oleh pertimbangan faktor-faktor lingkungan. Terlebih lagi pengukuran tingkat
pertumbuhan dividen suatu fungsi ekspektasi arus kas masa depan diperumit oleh
kontrol valuta asing dan restriksi pemerntah lainnya dalam transfer dana lintas
batas.
5. Masalah
dan kerumutan dalam merancang sistem pengendalian keuangan dan informasi
perusahaan multinasional
Isu yang Berkaitan dengan Sistem Jarak merupakan
kerumitan yang jelas terlihat. Disebabkan oleh keadaan geografis, komunikasi
informasi secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antar manajer
operasi lokal dengan manajemen kantor pusat.
Tiga strategi teknologi informasi global, yang
masing-masing berhubungan dengan jenis organisasi multinasional tertentu.
Keberhasilan yang dicapai tergantung pada kesesuaian rancangan system dengan
strategi perusahaan :
· penyebaran rendah
dengan sentralisasi yang tinggi. Digunakan oleh organisasi yang lebih kecil
dengan operasi bisnis internasional yang terbatas dan system informasi domestik
mendominasi kebutuhan
· penyebaran tinggi
dengan sentralisasi yang rendah. Anak perusahaan lokal diberi kendali yang
signifikan atas pengembangan strategi teknologi infomasi dan system terkait
mereka sendiri.
· Penyebaran tinggi
dengan sentralisasi yang tinggi. Disini strategi teknologi informasi global
lokal dijalankan oleh perusahaan global dengan aliansi strategi di seluruh
dunia. System informasi dirancang untuk mencerminkan kebutuhan perusahaan yang
disesuaikan dengan keadaan lokal
Akuntan manajemen mempersiapkan sejumlah informasi
untuk manajemen perusahaan, mulai dari pengumpulan data hingga laporan
likuiditas dan ramalan operasional berupa berbagai jenis pengeluaran beban.
Untuk setiap kelompok data yang disampaikan manajemen perusahaan harus
menentukan periode waktu yang relevan untuk laporan, tingkat akurasi yang
diperlukan, frekuensi pelaporan dan biaya serta manfaat penyusutan dan
penyampaian tepat waktu.
Disini faktor-faktor lingkungan juga mempengaruhi
penggunaan informasi yang dihasilakn secara translasi. Laporan dari operasi
luar negeri perusaaan multinasioanal AS umumnya ditranslasikan ke dalam nilai
ekuivalen doalr agar para manajer kantor pusat di AS melakukan evaluasi
terhadap investasi mereka dalam dolar.
6. Varians
nilai tukar
1. Informasi Finansial
Penilaian kinerja finansial diukur berdasarkan pada
anggaran yang telah dibuat. Penilaian tersebut dilakukan dengan menganalisis
varians (selisih atau perbedaan) antara aktuaql dengan yang dianggarkan.
Analisis varians secara garis besar berfokus pada:
a. Varians pendapatan (revenue variance)
b. Varians pengeluaran (expenditure variance)
- Varians belanja rutin (recurrent expenditure
variance)
- Varians belanja investasi/modal (capital
expenditure variance)
Setelah dilakukan analisis varians, maka dilakukan
identifikai sumber penyebab terjadinya varians dengan menelusur varians
tersebut hingga level manajemen paling bawah.
2. Informasi Nonfinansial
Informasi nonfinansial dapat dijadikan sebagai tolok
ukur lainnya. Informasi nonfinansial dapat menambah keyakinan terhadap kualitas
proses pengendalian manajemen. Teknik pengukuran kinerja yang komprehensif yang
banyak dikembangkan oleh berbagai organisasi dewasa ini adalah balance
scorecard. Dengan balance scorecard kinerja organisasi diukur tidak hanya
berdasarkan aspek financial saja, akan tetapi juga aspek nonfinansial.
Pengukuran dengan metode balance scorecard melibatkan empat aspek, yaitu: 1.
Perspektif financial (financial perspective), 2. Perspektif kepuasan pelanggan
(costumer perspective), 3. Perspektif efisiensi proses internal (internal
process efficiency), dan 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning
and growth perspective).
7. Kesulitan khusus
dalam merancang dan melaksanakan sistem evaluasi kinerja perusahaan
multinasional
Isu yang Berkaitan dengan Sistem Jarak merupakan
kerumitan yang jelas terlihat. Disebabkan oleh keadaan geografis, komunikasi
informasi secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antar manajer
operasi lokal dengan manajemen kantor pusat. Tiga strategi teknologi informasi
global, yang masing-masing berhubungan dengan jenis organisasi multinasional
tertentu. Keberhasilan yang dicapai tergantung pada kesesuaian rancangan system
dengan strategi perusahaan :
1. penyebaran rendah dengan
sentralisasi yang tinggi. Digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan
operasi bisnis internasional yang terbatas dan system informasi domestik
mendominasi kebutuhan
2. penyebaran tinggi dengan
sentralisasi yang rendah. Anak perusahaan lokal diberi kendali yang signifikan
atas pengembangan strategi teknologi infomasi dan system terkait mereka
sendiri.
3. Penyebaran tinggi dengan
sentralisasi yang tinggi. Disini strategi teknologi informasi global lokal
dijalankan oleh perusahaan global dengan aliansi strategi di seluruh dunia.
System informasi dirancang untuk mencerminkan kebutuhan perusahaan yang
disesuaikan dengan keadaan lokal
Akuntan manajemen mempersiapkan sejumlah informasi
untuk manajemen perusahaan, mulai dari pengumpulan data hingga laporan
likuiditas dan ramalan operasional berupa berbagai jenis pengeluaran beban.
Untuk setiap kelompok data yang disampaikan manajemen perusahaan harus
menentukan periode waktu yang relevan untuk laporan, tingkat akurasi yang
diperlukan, frekuensi pelaporan dan biaya serta manfaat penyusutan dan
penyampaian tepat waktu. Disini faktor-faktor lingkungan juga mempengaruhi
penggunaan informasi yang dihasilakn secara translasi. Laporan dari operasi
luar negeri perusaaan multinasioanal AS umumnya ditranslasikan ke dalam nilai
ekuivalen doalr agar para manajer kantor pusat di AS melakukan evaluasi
terhadap investasi mereka dalam dolar.
Kasus
10-1 Analisis Investasi Asing
Menurut saya MBI itu Merupakan kandidat akuisisi
yang menarik kareana jika dilihat dari laporan keuangan konsolidasi MBI Corporation
pada tahun 2002, 2003 dan 2004. Laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan
tersebut selalu meningkat karena, bila laba yang dihasilkan perusahaan tersebut
selalu meningkat menunjukan perusahaan tersebut selalu berkembang dan meinovasi
produk yang di produksi sehingga konsumen tetap membeli produk tersebut. Jika
saya bergabung akan mendapat keuntungan karena harga saham dari perusahaan
tersebut akan naik Karena, Pada tahun 2005 laba bersihnya akan naik. Selain itu
laba yang selalu meningkat menunjukan kinerja perusahaan tersebut bagus
walaupun harga rata-rata nilai tukar untuk tahun 2004 menurun dan saya yakin
pada tahun 2005 akan naik lagi apabila kinerja perushaaan tersebut
ditingkatkan.
Sumber :
Choi, Frederick D.S., and
Gary K. Meek, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 2, Edisi 5., Salemba Empat,
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar